Jumat, 30 Januari 2009

PM Erdogan Pulang Disambut Bak Pahlawan


PM Erdogan Pulang Disambut Bak Pahlawan


ISTANBUL -- Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pulang ke negaranya, Jumat, disambut seperti pahlawan setelah terlibat pertengkaran di Forum Ekonomi Dunia menyangkut perang Israel di Jalur Gaza. Sekitar 3.000 pendukung berkumpul di bandara Ataturk , Istabul , yang dihiasi dengan bendera-bendera Turki merah dan putih, menyambut Erdogan ketika ia tiba Kamis malam dari daerah wisata Davos, Swiss.

Banyak yang membawa spanduk mengutuk Israel , walaupun Turki adalah sekutu paling dekat Israel di dunia Muslim. "Saya telah melakukan apa yang harus saya lakukan," kata Erdogan kepada wartawan yang berkumpul di bandara itu.

"Saya tidak dapat tetap apatis apabila menyangkut hal-hal ini, itu bukan sifat dasar saya. Saya terikat pada tugas untuk membela kehormatan negara saya."

Erdogan "walk out" dari Forum Ekonomi Dunia setelah adu mulut dengan Presiden Israel Shimon Peres mengenai konflik Gaza. Ia pun berlalu di depan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan peserta lain karena protes komentarnya soal Gaza diperpendek.

"Saya berpikiran tidak akan datang lagi ke Davos setelah kejadian ini karena Anda tidak membolehkan saya berbicara," kata perdana menteri Turki itu sambil keluar. Namun, pada Kamis malam dia mengatakan akan memertimbangkan kembali.

Erdogan mengkritik hadirin yang terdiri dari pejabat internasional maupun swasta karena mereka memberi tepuk tangan atas pidato emosional Peres tentang serbuan ke Gaza yang menewaskan lebih dari 1300 warga Palestina. Erdogan mengatakan Israel berlaku biadab di Gaza.

"Saya merasa sangat sedih karena orang-orang tepuk tangan atas ucapan anda padahal banyak orang tewas, " teriaknya kepada Peres sebelum dihentikan oleh moderator, wartawan Washington Post David Ignatius.

Ia protes karena Peres diberikan 25 menit untuk berbicara dalam perdebatan sementara dirinya hanya 12 menit "Kita tidak bisa memulai kembali debat ini karena waktunya tidak ada," kata Ignatius menanggapi protes Erdogan.

Peres menyatakan Israel terpaksa melakukan serangan terhadap Hamas karena ribuan roket dan mortir ditembakkan ke Israel. "Tragedi Gaza bukanlah Israel tapi Hamas," kata Peres, peraih Nobel Perdamaian pada tahun 1994 atas usahanya berdamai dengan PLO pimpinan Yasser Arafat. "Mereka menciptakan sebuah kediktatoran yang sangat berbahaya. "

Sambil menunjuk Erdogan, dia mengatakan Turki akan berbuat hal yang sama jika Istanbul dihujani roket. Ban, Erdogan, dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mussa maupun Peres duduk sejajar dalam acara debat itu. Turki adalah salah satu dari sebagian kecil negara-negara Muslim yang punya hubungan diplomatik dengan Israel.

Ban Ki Moon minta Israel mengakhiri blokade di Gaza selain minta Hamas mengakhiri kekerasan. Sekjen PBB juga minta diulanginya usaha Arab dalam mempertemukan kelompok-kelompok Palestina.

Erdogan dan Peres berbicara lewat telepon setelah acara tersebut. Peres (85) minta maaf atas kejadian itu, ungkap kantor berita Turki, Anatolia.

Erdogan memimpin upaya mediasi antara Israel dan Suriah beberapa saat menjelang serbuan ke Gaza. Dia berkali-kali mengecam serbuan itu. "Saya seorang pemimpin dunia yang mengatakan bahwa anti-Semitisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Saya katakan ini sejak awal menjadi perdana menteri maupun sebelumnya," ujar Erdogan menanggapi kecaman kelompok Yahudi.

Daftar 50 Tokoh JIL Indonesia


Kali ini kaum “anti liberal” langsung menggebrak dengan menampilkan sejumlah tokoh islam yang pemikirannya dianggap liberal.Mereka menganggap para tokoh ini sudah/sedang melakukan upaya pembusukan bangunan islam dari dalam.Mereka rajin mengamati siapa saja yang sudah masuk ke kaum liberal berdasarkan pengamatan mereka sendiri.

Buku ini ditujukan penulis agar khalayak ramai tahu sapa saja tokoh liberal di indonesia dan dengan harapan tidak mengikuti pemikiran kaum liberal. Bahkan adian husaini menyamakan gerakan islam liberal ini dengan gerakan yahudi liberal.

Sambutan saya atas terbitnya buku ini terus terang bagus,kenapa? Karena saya jadi tahu para tokoh islam liberal beserta pemikirannya.Saya senang membaca latar belakang dan pemikiran kaum liberal.Beberapa pemikiran yang dikritisi kaun non liberal sebagian besar memang masalah pluralisme.Kaum anti liberal secara umum menganggap mereka terpengaruh pemikiran barat,sayang mereka tidak menyebut tentang pengaruh Gamal Al-Banna,seorang pemikir islam asal mesir yang sangat-sangat “liberal” dan “pembaharu”.

Beberapa pemikiran kaum liberal menurut saya sangat bagus dan tidak sepenuhnya “menyimpang” seperti anggapan kaum anti liberal.Malah pemikiran kaum liberal ini mempunyai kemiripan bahkan sama dengan Gamal Al-Banna.

Ada beberapa tokoh yang menurut saya tidak dimasukkan mereka(kaum anti liberal),yang mestinya masuk karena pemikiran mereka sangat bagus dan boleh dibilang liberal,seperti Quraish Shihab dan Amien Rais.

Bagi saya,entah bagi awam lainnya,penerbitan buku ini oleh kaum anti liberal justru bisa jadi merupakan boomerang.

BERHATI - HATILAH DENGAN ucapan, tulisan, dan pemikiran orang2 di bawah ini agar tidak tersesat dunia dan akhirat:

ANTARA LAIN ANGGOTA JIL TERSEBUT :

A. Para Pelopor
1. Abdul Mukti Ali
2. Abdurrahman Wahid
3. Ahmad Wahib
4. Djohan Effendi
5. Harun Nasution
6. M. Dawam Raharjo
7. Munawir Sjadzali
8. Nurcholish Madjid

B. Para Senior
9. Abdul Munir Mulkhan
10. Ahmad Syafi’i Ma’arif
11. Alwi Abdurrahman Shihab
12. Azyumardi Azra
13. Goenawan Mohammad
14. Jalaluddin Rahmat
15. Kautsar Azhari Noer
16. Komaruddin Hidayat
17. M. Amin Abdullah
18. M. Syafi’i Anwar
19. Masdar F. Mas’udi
20. Moeslim Abdurrahman
21. Nasaruddin Umar
22. Said Aqiel Siradj
23. Zainun Kamal

C. Para Penerus “Perjuangan”
24. Abd A’la
25. Abdul Moqsith Ghazali
26. Ahmad Fuad Fanani
27. Ahmad Gaus AF
28. Ahmad Sahal
29. Bahtiar Effendy
30. Budhy Munawar-Rahman
31. Denny JA
32. Fathimah Usman
33. Hamid Basyaib
34. Husein Muhammad
35. Ihsan Ali Fauzi
36. M. Jadul Maula
37. M. Luthfie Assyaukanie
38. Muhammad Ali
39. Mun’im A. Sirry
40. Nong Darol Mahmada
41. Rizal Malarangeng
42. Saiful Mujani
43. Siti Musdah Mulia
44. Sukidi
45. Sumanto al-Qurthuby
46. Syamsu Rizal Panggabean
47. Taufik Adnan Amal
48. Ulil Abshar-Abdalla
49. Zuhairi Misrawi
50. Zuly Qodir

256 Israel Tewas dan 1327 Cedera Selama Perang Gaza


256 Israel Tewas dan 1327 Cedera Selama Perang Gaza

Muqawama Palestina mengkonfirmasikan 256 orang Israel tewas selama perang di Gaza. Televisi Al-Alam mengutip pengumuman yang dikeluarkan berbagai kelompok pejuang Palestina melaporkan, dari 256 korban di pihak Rezim Zionis Israel, 203 berasal dari tentara dan 53 warga sipil, sementara 1327 lainnya cedera selama perang 22 hari.

Korban tewas Zionis diakibatkan terjangan roket pejuang Palestina atau karena kontak senjata. Berdasarkan laporan ini, kelompok pejuang Palestina juga berhasil mengoperasikan 191 ranjau selama perang berlangsung.

Sekaitan dengan itu, Wartawan Koran dan Pakar Militer, Avi Vaksman dalam artikelnya yang dimuat Koran Maariv menulis, media Israel sama sekali tidak menyinggung jumlah korban tewas dan luka di pihaknya guna menjaga mental militer Zionis.

Vaksman menambahkan, Perdana Menteri Rezim Zionis Israel, Ehud Olmert hanya mengkonfirmasikan tewasnya 10 tentara Israel meski jumlah mereka lebih dari 100 orang.

Situs Zionis, Debka milik Dinas Intelijen Israel kendati menyatakan tingginya tingkat kerugian yang diderita militer Zionis dalam serangan ke Gaza, namun mereka hanya menyebutkan lebih dari 40 militer Zionis menderita cacat permanen akibat diterjang mortir pejuang Palestina.


Kamis, 29 Januari 2009

Hamas-Israel Kembali Bentrok

Hamas-Israel Kembali Bentrok

Hamas dan pasukan Israel kembali terlibat bentrokan senjata di dekat perbatasan Gaza-Israel, Selasa (27/1). Pertempuran itu merupakan yang pertama sejak gencatan senjata tidak resmi dimulai tanggal 18 Januari lalu.

Menurut stasiun televisi Al-Arabiya, dalam bentrokan itu seorang prajurit Israel tewas serta tiga lainnya mengalami luka serius. Serangan bermula dari ledakan bom yang diduga didalangi Hamas. Ledakan terjadi di dekat pasukan Israel yang berpatroli di sepanjang perbatasan Kissufim di bagian tengah Jalur Gaza.

Seorang warga Palestina Anwar Al-Dreim (24), yang diidentifikasi tim medis sebagai seorang petani, ditembak mati prajurit Israel dalam baku tembak sesaat setelah ledakan bom. Warga Palestina menyatakan, Anwar tampaknya terjebak dalam baku tembak antara prajurit Israel dan pejuang Palestina dan menjadi korban baku tembak hebat itu.

"Sebuah bahan peledak meledak di dekat pasukan militer yang berpatroli di perbatasan (Gaza-Israel) di sisi Israel," ungkap seorang sumber militer yang enggan disebutkan namanya itu.

Warga Palestina yang tinggal di Khan Yunis, wilayah dekat dengan perbatasan Kissufim, menyatakan mendengar tembakan dari tank dan mengatakan pesawat tempur Israel terbang berputar-putar di sekitar wilayah Khan Yunis sesaat setelah ledakan dan baku tembak antara militan Palestina dan parjurit Israel yang berpatroli terjadi

Jumat, 23 Januari 2009

SEJARAH PERSATUAN ISLAM


Sejarah Persatuan Islam


Tampilnya jam’iyyah Persatuan islam (Persis) dalam pentas sejarah di Indonesia pada awal abad ke-20 telah memberikan corak dan warna baru dalam gerakan pembaruan Islam. Persis lahir sebagai jawaban atas tantangan dari kondisi umat Islam yang tenggelam dalam kejumudan (kemandegan berfikir), terperosok ke dalam kehidupan mistisisme yang berlebihan, tumbuh suburnya khurafat, bid’ah, takhayul, syirik, musyrik, rusaknya moral, dan lebih dari itu, umat Islam terbelenggu oleh penjajahan kolonial Belanda yang berusaha memadamkan cahaya Islam. Situasi demikian kemudian mengilhami munculnya gerakan “reformasi” Islam, yang pada gilirannya, melalui kontak-kontak intelektual, mempengaruhi masyarakat Islam Indinesia untuk melakukan pembaharuanIslam. Lahirnya Persis Diawali dengan terbentuknya suatu kelompok tadarusan (penalaahan agama Islam di kota Bandung yang dipimpin oleh H. Zamzam dan H. Muhammad Yunus, dan kesadaran akan kehidupan berjamaah, berimamah, berimarah dalam menyebarkan syiar Islam, menumbuhkan semangat kelompok tadarus ini untuk mendirikan sebuah organisasi baru dengan cirri dan karateristik yang khas.

Pada tanggal 12 September 1923, bertepatan dengan tanggal 1 Shafar 1342 H, kelompok tadarus ini secara resmi mendirikan organisasi yang diberi nama “Persatuan Islam” (Persis). Nama persis ini diberikan dengan maksud untuk mengarahkan ruhul ijtihad dan jihad, berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencapai harapan dan cita=cita yang sesuai dengan kehendak dan cita-cita organisasi, yaitu persatuan pemikiran Islam, persatuan rasa Islam, persatuan suara Islam, dan persatuan usaha Islam. Falsafah ini didasarkan kepada firman Allah Swt dalam Al Quran Surat 103 : “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali (undang-undang (aturan) Allah seluruhnya dan janganlah kamu bercerai berai”. Serta sebuah hadits Nabi Saw, yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, “Kekuatan Allah itu bersama al-jama’ah”.

Tujuan dan Aktifitas Persis

Pada dasarnya, perhatian Persis ditujukan terutama pada faham Al-Quran dan Sunnah. Hal ini dilakukan berbagai macam aktifitas diantaranya dengan mengadakan pertemuan-pertemuan umum, tabligh, khutbah, kelompok studi, tadarus, mendirikan sekolah-sekolah (pesantren), menerbitkan majalah-majalah dan kitab-kitab, serta berbagai aktifitas keagamaan lainnya. Tujuan utamanya adalah terlaksananya syariat Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan.
Untuk mencapai tujuan jam’iyyah, Persis melaksanakan berbagai kegiatan antara lain pendidikan yang dimulai dengan mendirikan Pesantren Persis pada tanggal 4 Maret 1936. dari pesantren Persis ini kemudian berkembang berbagai lembaga pendidikan mulai dari Raudlatul Athfal (Taman kanak-kanak) hingga perguruan tinggi. Kemudian menerbitkan berbagai buku, kitab-kitab, dan majalah antara lain majalah Pembela Islam (1929), majalah Al-Fatwa, (1931), majalah Al-Lissan (1935), majalah At-taqwa (1937), majalah berkala Al-Hikam (1939), Majalah Aliran Islam (1948), majalah Risalah (1962), majalah berbahasa Sunda (Iber), serta berbagai majalah yang diterbitkan di cabang-cabang Persis. Selain pendidikan dan penerbitan, kegiatan rutin adalah menyelenggarakan pengajian dan diskusi yang banyak digelar di daerah-daerah, baik atas inisiatif Pimpinan Pusat Persis maupun permintaan dari cabang-cabang Persis, undangan-undangan dari organisasi Islam lainnya, serta masyarakat luas.

Kepemimpinan Persatuan Islam

Kepemimpinan Persis periode pertama (1923 1942) berada di bawah pimpinan H. Zamzam, H. Muhammad Yunus, Ahmad Hassan, dan Muhammad Natsir yang menjalankan roda organisasi pada masa penjajahan kolonial Belanda, dan menghadapi tantangan yang berat dalam menyebarkan ide-ide dan pemikirannya.
Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), ketika semua organisasi Islam dibekukan, para pimpinan dan anggota Persis bergerak sendiri-sendiri menentang usaha Niponisasi dan pemusyrikan ala Jepang. Hingga menjelang proklamasi kemerdekaan Pasca kemerdekaan. Persis mulai melakukan reorganisasi untuk menyusun kembali system organisasi yang telah dibekukan selama pendudukan Jepang, Melalui reorganisasi tahun 1941, kepemimpinan Persis dipegang oleh para ulama generasi kedua diantaranya KH. Muhammad Isa Anshari sebagai ketua umum Persis (1948-1960), K.H.E. Abdurahman, Fakhruddin Al-Khahiri, K.H.O. Qomaruddin Saleh, dll. Pada masa ini Persis dihadapkan pada pergolakan politik yang belum stabil; pemerintah Republik Indonesia sepertinya mulai tergiring ke arah demokrasi terpimpin yang dicanangkan oleh Presiden Soekarno dan mengarah pada pembentukan negara dan masyarakat dengan ideology Nasionalis, Agama, Komunis (Nasakom).
Setelah berakhirnya periode kepemimpinan K.H. Muhammad Isa Anshary, kepemimpinan Persis dipegang oleh K.H.E. Abdurahman (1962-1982) yang dihadapkan pada berbagai persoalan internal dalam organisasi maupun persoalan eksternal dengan munculnya berbagai aliran keagamaan yang menyesatkan seperti aliran pembaharu Isa Bugis, Islam Jama’ah, Darul Hadits, Inkarus Sunnah, Syi’ah, Ahmadiyyah dan faham sesat lainnya.
Kepemimpinan K.H.E. Abdurahman dilanjutkan oleh K.H.A. Latif Muchtar, MA. (1983-1997) dan K.H. Shiddiq Amien (1997-2005) yang merupakan proses regenerasi dari tokoh-tokoh Persis kepada eksponen organisasi otonom kepemudaannya. (Pemuda Persis). Pada masa ini terdapat perbedaan yang ckup mendasar: jika pada awal berdirinya Persis muncul dengan isu-isu kontrobersial yang bersifat gebrakan shock therapy paa masa ini Persis cenderung ke arah low profile yang bersifrat persuasive edukatif dalam menyebarkan faham-faham al-Quran dan Sunnah.

Persatuan Islam Masa Kini

Pada masa kini Persis berjuang menyesuaikan diri dengan kebutuhan umat pada masanya yang lebih realistis dan kritis. Gerak perjuangan Persis tidak terbatas pada persoalan persoalan ibadah dalam arti sempit, tetapi meluas kepada persoalan-persoalan strategis yang dibutuhkan oleh umat Islam terutama pada urusan muamalah dan peningkatan pengkajian pemikiran keislaman.

Sejarah Konflik Palestina – Israel dari Masa ke Masa


Hari-hari belakangan ini mata dunia tertuju pada konflik Israel - Hamas yang terjadi di Jalur Gaza. Sungguh miris, sedih, marah, benci, sayang, dan semua perasaan bercampur baur menyaksikan peristiwa itu. Semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada kelompok-kelompok yang bertikai ini. Sehingga orang-orang yang sebenarnya tidak bersalah ikut-ikutan menjadi korban. Sebagai sumbangan untuk menambah wawasan kita mengenai konflik Israel-Palestina ini, maka saya menemukan postingan menarik yang saya posting ulang di blog ini.

Pada tanggal 1 Januari 2009 ini serangan rezim zionis Israel ke Gaza atas bangsa Palestina sudah berlangsung 5 hari (27 Desember 2008). Ratusan orang sipil Palestina tewas menggenaskan, sedangkan ratusan lainnya luka-luka. Kutukan atas serangan tersebut berdatangan dari berbagai negara, namun sayangnya Amerika Serikat ternyata mem-veto resolusi PBB atas serangan Israel ke Gaza tersebut

Konflik Palestina – Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.

2000 SM – 1500 SM
Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.

1550 SM – 1200 SM
Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.

1200 SM – 1100 SM
Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (QS 5:24)

Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.

1000 SM – 922 SM
Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.

922 SM – 800 SM
Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.

800 SM – 600 SM
Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria.

“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh.” (QS 5:70)

Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

600 SM – 500 SM
Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.

500 SM – 400 SM
Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.

330 SM – 322 SM
Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.

300 SM – 190 SM
Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

1 – 100 M
Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.

100 – 300
Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.

313
Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.

500 – 600
Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia.

621
Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.

622
Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan “Piagam Madinah”.

626
Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.

638
Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.

700 – 1000
Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.

1076
Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.

1453
Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M), khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.

1492
Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista). Karena cemas suatu saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada umat Islam).

1500 – 1700
Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.

1529
Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/imperialisme serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.

“… yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” (QS 9:25).

1798
Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.

1831
Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.

1835
Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.

1838
Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.

1849
Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.

1882
Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.

1891
Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.

1897
Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.

1916
Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).

1917
Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.

1938
Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.

1944
Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana.” Kondisi Palestina pun memanas.

1947
PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.

1948, 14 Mei.
Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.

1948, 2 Desember
Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

1956, 29 Oktober
Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez. Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahrir (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.

1964
Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.

1967
Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.

1967, Nopember
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.

1969
Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.

1970
Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.

1973, 6 Oktober
Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.

1973, 22 Oktober
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.

1977
Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.

1978, September
Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel.

1980
Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.

1982
Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunis.

1987
Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.

1988, 15 Nopember
Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.

Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.

1988, Desember
AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.

1991, Maret
Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.

1993, September
PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.

Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.

1995
Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).”

1996
Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel. Ia bahkan ingin menunggu/menciptakan kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk “mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel. Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel. Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif” menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa bicara dengan Eropa.

2002 - Sampai sekarang
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 “reservasi”. Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh “kehadiran sipil dan militer yang permanen” di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan “mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza.” Pemerintah Israel berpendapat bahwa “akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan,” sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel “akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini”

Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit – berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel, maka Israel “akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri” dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.

Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008), sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan bahan bakar minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.

Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu berutur-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di Israel dalam penyerangan di Gaza sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4 faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina (JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana Menterinya Ismail Haniya. Dan gambar peta (klik di sini) yang menggambarkan hilangnya tanah Palestina yang dicaplok oleh Israel sejak tahun 1946 sampai dengan tahun 2000. Lihat posisi Gaza yang terjepit di daerah kekuasaan Israel.

Allah Melindungi Rasul dari Kejahatan Manusia

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS Al-Maidah: 67)

Sehubungan dengan ayat ini, Al-Mawardi dalam kitabnya “A’lamun Nubuwwah” (tanda-tanda kenabian) mencatat beberapa peristiwa yang menjadi bukti akan kebenaran apa-apa yang dijanjikan Allah kepada Rasul-Nya. Ia selalu dijaga dan dilindungi dari segala kejahatan yang direncanakan pihak lawan. Sudah beberapa kali Rasulullah akan dibunuh orang di Mekah, tetapi semua rencana pembunuhan itu gagal.

Orang kafir Quraisy tidak mampu meniup cahaya Ilahi, tidak bisa meniup mata hati mereka akan kebenaran Al-Quran. Semua isi Al-Quran itu diakuinya benar, tidak dapat dibantah, tetapi kekufuran yang berdaulat di hati mereka telah menggelapkan mata mereka, sampai akhirnya mereka nekat akan membunuh Rasulullah Saw. Mereka menyangka bahwa dengan pembunuhan itu segala persoalan akan selesai dan akan hilang segala sesuatu yang tidak mereka inginkan.

An-Nadhr binil Haris, yang sering dipanggil dengan nama Abu Sahmin (juara panah), seorang tokoh dan pemimpin Quraisy yang besar pengaruhnya, mengadakan rapat di Darun Nadwah. Dengan dibantu oleh seorang pujangga terkemuka, Zibaro, dia memanaskan hati orang yang hadir, membakar nafsu, dan membangkitkan amarah serta kebencian kepada Rasulullah Saw.

Dengan bahasa dan cara yang menarik, ia mengatakan: “Mati lebih baik bagi kamu sekalian daripada hidup,” karena agama nenek moyang diganggu dan kepemimpinan berpindah tangan. Dalam rapat tersebut, Abu Jahal turut menyambut, menjelaskan kelemahan-kelemahan Rasulullah. Rasulullah hanya seorang diri, sedangkan kabilahnya, Banu Hasyim, orangnya tidak banyak. Kabilah ini hanyalah satu kabilah dari kabilah-kabilah Quraisy yang banyak jumlah.

Abu Jahal berkata: “Apakah tidak ada di antara kamu yang mau menyumbangkan hidupnya demi ketentraman bangsanya yang selalu dirongrong oleh Muhammad?” Lalu Abu Jahal menundukkan kepalanya.

Hadirin menyambut baik, dan mereka berkata: “Siapa yang berani, maka dialah yang akan diangkat menjadi sesepuh.”

Abu Jahal berkata: “Muhammad bukan orang terkuat di antara kita. Baiklah, akan saya hancurkan kepalanya dengan batu besar. Bila saya mati, maka saya telah berjasa menentramkan bangsa ini. Tetapi bila saya hidup, itulah yang saya harapkan.”

Pada waktu yang telah disekapati bersama, mereka berkumpul di Masjidil Haram, mereka mau menyaksikan apa yang akan dilakukan oleh Abu Jahal terhadap Rasulullah. Seperti biasanya Rasulullah masuk ke Masjidil Haram mendekati Ka’bah, kemudian beliau salat. Abu Jahal siap mendekati Rasulullah, disaksikan oleh kawan-kawannya. Ia sudah siap membawa mihras, yaitu alat pemukul yang besar dan panjang yang terbuat dari batu.

Rasulullah shalat dengan khusu, ruku dan sujudnya agak lama. Para pemerhati terkejut melihat kehusyuan Rasulullah itu, karena ia seperti tidak tahu ada yang mengintipnya.sedangkan dia tau situasi dalam keadaan bahaya. Mereka juga terkejut, karena Abu Jahal tidak segera mengambil kesempatan yang baik itu untuk menghancurkan kepala Rasulullah dikakernakan masih dalam keadaan sujud.

Kawan-kawan Abu Jahal bertambah terkejut dan heran setelah melihat mihras yang besar itu terjatuh dari tangannya dan jarinya berlumuran darah, dia lari terbirit-birit. Dia meminta tolong kepada kawan-kawannya karena badannya tidak bertenaga lagi, kemudian dia jatuh pingsan.

Setelah Abu Jahal sadar, ia menerangkan bahwa Muhammad itu mahjub, tertutup dalam lindungan, mihras tidak dapat digunakan, dan pada saat itu ia melihat seekor unta yang sangat besar, seakan-akan mau menelannya. Kawan-kawannya menertawakannya, sebab mereka tidak melihat apa-apa, tidak ada unta dan tidak ada sesuatu yang menghalangi Rasulullah. Mereka heran mengapa Abu Jahal lari ketakutan, padahal tidak terlihat ada sesuatu yang menakutkan dia. Kemudian mereka berkata: “Yang jelas, kamu Abu Jahal masih hidup, lalu kamu lari.”

Abu Jalah menjawab: “Kamu tidak mungkin dapat menipu atau membujuk aku.” Mereka tidak percaya akan omongan Abu Jahal itu, dan menyangka Abu Jahal berdusta, alasannya dibuat-buat untuk menyembunyikan ketakutannya akan kematian. Sehubungan dengan itu, pemimpin mereka, An-Nadhr atau Abu Sahmin, berkata: “Besok kita ulangi!” Lalu dijawab oleh kawan-kawannya, “Siapa yang dapat melakukannya, pasti akan dinobatkan sebagai pemimpin kami.”

Pada keesokan harinya mereka berkumpul dekat tempat salat Rasulullah dengan tekad yang bulat dan dengan keyakinan pasti bahwa dia akan menang. Begitu Rasulullah datang, dengan cepat mereka menyerbu Rasulullah. Tetapi mereka tidak dapat mendekatinya, sebab dengan cepat Rasulullah mengambil segenggam pasir, lalu ditaburkan ke arah mereka, sambil membaca, “Haa miim, laa yunsharuun”, dan larilah mereka bertebaran.

Mereka menyaksikan mukjizat Al-Quran, tidak disangsikan lagi kebenarannya. Mereka tidak mampu menunjukkan kesalahannya. Sungguh terasa kenyataan dan terbukti kebenaran Al-Quran. Hati nurani mereka menerima, tetapi nafsu buruknya menolak. Karena takut ajaran Islam diterima oleh kaumnya, mereka berusaha sekuat tenaga untuk melumpuhkan ajaran Islam, dengan mengorbankan harta, tenaga, dan jiwa.

Ma’mar bin Yazir adalah orang yang termasyhur, dia orang yang paling berani di kalangan kaum Bani Khimamah, pengaruhnya besar, dan hartanya banyak. Sewaktu orang-orang meminta tolong kepadanya agar Muhammad dimusnahkan, dia segera menyanggupinya. Dia berbesar hati karena anak buahnya banyak, bila ia cedera tentu ditolong, bila mesti membayar denda pembunuhan, dapat segera dibayar karena dia seorang hartawan.

Dengan langkah yang ringan dan hati yang riang ia pergi membawa pedangnya yang panjangnya tujuh jengkal dan lebarnya satu jengkal. Ia pergi menuju tempat salat Rasulullah di Masjidil Haram. Dengan pedang terhunus ia menunggu Rasulullah sujud. Tetapi tatkala pedang diangkat, dengan sontak mendadak ia melemparkan pdangnya, kemudian ia lari. Di Shafa, dekat Masjidil Haram, dia jatuh, mukanya terluka. Dengan muka yang berlumuran darah dia lari pulang ke akmpungnya.

Kawan-kawannya berkumpul, mereka menyucikan mukanya, setelah ia sadar, ia menerangkan bahwa ia lari karena takut dikejar oleh dua ekor ular besar, dan dia berkata: “Mulai sekarang saya tidak akan mau lagi mengganggu Muhammad.”

Mukjizat yang mereka lihat dengan mata kepala sendiri itu bukan tidak diterima oleh hati nurani, tetapi keingingan untuk taat kepada Islam tidak ada di hati mereka. Laksana orang yang masuk ke sebuah toko tetapi tidak berbelanja, bukan karena barangnya yang jelek, atau kualitasnya yang rendah, atau harganya yang mahal, dan bukan pula karena tidak ada daya beli, melainkan karena keinginan untuk berbenaja itu sendiri tidak ada. Demikianlah bila hati mengandung penyakit, dan bila hati sudah tertutup. Wallahu’alam**

Kamis, 22 Januari 2009

Penarikan mundur tentara Zionis


KOTA GAZA, SENIN — Pasukan Israel menarik diri dari sejumlah posisi penting di dalam dan sekitar Kota Gaza, Minggu, setelah negara Yahudi itu mengumumkan gencatan senjata sepihak dalam perang dengan Hamas, kata beberapa saksi mata.

"Pasukan darat mundur ke arah pagar perbatasan Israel di Jalur Gaza bagian timur dan utara," kata mereka.

Televisi Israel menayangkan gambar prajurit-prajurit yang berjalan keluar dari jalur pesisir yang porak-poranda itu, banyak dari mereka membawa bendera dan menunjukkan tanda kemenangan.

Militer juga mengonfirmasi bahwa pasukan Israel telah memulai penarikan bertahap dari Jalur Gaza. "Saya bisa mengonfirmasi bahwa penarikan bertahap dari Jalur Gaza mulai dilakukan," kata seorang juru bicara militer Israel kepada AFP.

Penarikan itu dilakukan setelah Perdana Menteri Israel Ehud Olmert pada Sabtu larut malam memerintahkan diakhirinya operasi-operasi ofensif di Gaza setelah pertempuran 22 hari yang dirancang untuk mengakhiri penembakan roket Hamas ke wilayah negara Yahudi itu.

Namun, dalam pernyataannya itu Olmert mengatakan pasukan Israel tetap berada di wilayah tersebut dan akan balas menembak jika mereka diserang. Minggu, secara terpisah Hamas juga mengumumkan gencatan senjata sepekan untuk memberi waktu Israel menarik diri dari wilayah itu.

"Kami dalam gerakan-gerakan perlawanan Palestina mengumumkan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menuntut pasukan musuh ditarik dalam waktu sepekan dan membuka semua lintasan perbatasan agar bantuan kemanusiaan dan barang kebutuhan pokok bisa masuk," kata Mussa Abu Marzuk, Wakil Kepala Politbiro Hamas, di Damaskus.

Dalam pernyataannya, Minggu, Olmert mengatakan, ia ingin menarik pasukan Israel dari Jalur Gaza "secepat mungkin" setelah gencatan senjata sepihak Israel itu.

"Kami tidak tertarik menetap di Jalur Gaza, kami ingin pergi secepat mungkin," kata Olmert pada pertemuan dengan para pemimpin Eropa yang tiba di Yerusalem setelah menghadiri pertemuan puncak di Mesir yang membahas perang Gaza.

Sedikitnya 1.300 orang Palestina, termasuk lebih dari 400 anak, tewas dan 5.300 orang cedera di Jalur Gaza sejak Israel meluncurkan ofensif terhadap Hamas pada 27 Desember. Di pihak Israel, hanya tiga warga sipil dan 10 prajurit tewas dalam pertempuran dan serangan roket.

Selama perang 22 hari itu, sekolah, rumah sakit, bangunan PBB, dan ribuan rumah rusak terkena gempuran Israel, dan Pemerintah Palestina menyatakan bahwa jumlah kerugian prasarana saja mencapai 476 juta dollar.

Penghentian serangan itu dilakukan setelah negara Yahudi tersebut memperoleh janji dari Washington dan Kairo untuk membantu mencegah penyelundupan senjata ke Gaza, hal utama yang dituntut Israel bagi penghentian perang.

Kekerasan Israel-Hamas meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember. Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran sejak 27 Desember dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel.

anti zionis


BANDUNG, (PRLM).- Sekitar 3.000 massa Persatuan Islam (Persis) menggelar unjuk rasa dan long march menentang kebiadaban Israeal kepada rakyat Palestina. Persis juga meminta setiap Muslimin mengumpulkan dana 1 dolar AS (sekitar Rp 11.000,00) dan berdoa setiap salat wajib.

Massa Persis yang datang dari Kota/Kab. Bandung dan Kota Cimahi mulai berkumpul di kantor Pimpinan Pusat (PP) Persis Jln. Perintis Kemerdekaan No. 2 selepas salat Jumat (2/1). Massa menutup jalan depan kantor Persis sehingga sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Massa yang sebagian besar mengenakan pakaian hijau membawa bendera Palestina dan berbagai poster hujatan kepada Israel. Hadir Ketua Umum PP Persis KH. Shiddiq Amien, Ketua PD Persis Kota Bandung H. Anwaruddin, Kabidgar Pembinaan Organisasi Dr. H. Atip Latiful Hayat, dan Ketua PP Pemuda Persis H. Jeje Zaenudin.

Menurut Ustaz Shiddiq, Israel sejak 1.300 Sebelum Masehi (SM) terkenal sebagai bangsa yang bandel dan tidak menaati aturan. “Mereka diberi kelebihan akal, namun terus menindas bangsa-bangsa lain seperti Palestina saat ini. Umat Islam seluruh dunia tidak bisa tinggal diam atas perlakuan Israel tersebut,” ujarnya.

Ustaz Shiddiq meminta agar tiap Muslimin mengumpulkan sumbangan untuk Palestina sebesar 1 dolar AS (sekitar Rp 11.000,00). “Persis akan mengirimkan sumbangan tersebut melalui lembaga kemanusiaan seperti Mer-C. Umat Islam juga jangan melupakan kekuatan doa sehingga setiap salat wajib harus mendoakan Muslimin Palestina,” katanya.

Pada kesempatan itu, PP Persis mengeluarkan resolusi berisi enam tuntutan yang dikirimkan kepada Sekjen PBB Ban Ki Moon, Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu, presiden dan Menlu Indonesia, Ketua DPR dan MPR-RI, dan dubes Palestina di Indonesia. “PP Persis yang memiliki 350 pengurus cabang seluruh Indonesia meminta PBB agar memasukkan Israel sebagai negara agresor dan layak mendapatkan sanksi internasional,” kata Atip membacakan resolusi tersebut.

PP Persis juga mendesak PBB untuk segera mengambil langkah konkret seperti mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina. “Hal itu untuk menghentikan serangan Israel dan melindungi warga sipil Palestina di wilayah Gaza,” katanya.

Sekitar pukul 14.30 WIB massa Persis mulai bergerak menuju Gedung Sate yang diawali barisan drum band Pontren Persis Banjaran, Kab. Bandung. Massa melewati Jln. Wastukancana, Jln. Taman Sari, Jln. Ir. H. Djuanda, dan Jln. Diponegoro.(A-71/A-120)***


pemuda persatuan islam cabang baleendah

pemuda persatuan islam cabang baleendah

ShoutMix chat widget